MAKALAH
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
MANAJEMEN
PELAYANAN KEBIDANAN DI RUMAH BERSALIN
OLEH
KELOMPOK V :
1. LETIA
2. FEBRIA
SAFANI
3. NORA
PUSPITA SARI
4. RIA
DESMAYANTI
5. RINI
FEBRIANI
6. YOLIANI
FITRI
DOSEN
PEMBIMBING : HASPITA RIZKI SH, M, Keb
PRODI
DIII KEBIDANAN PADANG
POLTEKKES
KEMENKES RI PADANG
TAHUN
2013
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim...
Puji dan syukur selalu
dilimpahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya,
baik berupa kesehatan dan kesempatan sehingga saya bisa menyelesaikan tugas
mata kuliah “ Organisasi mutu layanan kebidanan” ini tepat pada waktunya. Selanjutnya,
tidak lupa pula shalawat dan salam untuk junjungan Nabi Muhammad SAW.
Terimakasih juga
pemakalah ucapkan untuk dosen pembimbing mata kuliah Organisasi Mutu Layanan
Kebidanan Haspita rizki SH, M Keb dan
semua pihak yang membantu penyelesaian makalah ini. Makalah yang berjudul ini
dibuat dengan berbagai rujukan bacaan seperti buku dan jurnal yang didapat dari
internet.
Tidak ada gading yang
tak retak, pemakalah mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini di masa mendatang.
Padang, 23 september
2013
Pemakalah
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR
ISI.......................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Perencanaan................................................................................. 2
B. Organisasi
................................................................................... 3
C. Penggerakan
…………………………………………………….3
D. Pegawasan……………………………………………………….4
E. Evaluasi…………………………………………………………4
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 13
B. Saran.......................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya,
kepercayaan dan keinginan sang ibu. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu
adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan
kelahiran bayi. Untuk mencapai program
asuhan sayang ibu diperlukan manajemen pelayanan kebidanan yang terstruktur.
Upaya meminimalisasi dan menurunkan tingkat kematian ibu hamil, bayi
dan balita maka semua persalinan yang ditangani oleh dukun bayi harus beralih
ditangani oleh bidan. Kecuali hal-hal yang berhubungan dengan adat dan
kebiasaan setempat dengan menjalin hubungan antara dukun dan bidan, tetapi
kemitraan yang berjalan saat ini masih dalam batas pemaknaan transfer ilmu
pengetahuan, serta masih dalam bentuk pembinaan cara-cara persalinan yang
higienis kepada dukun bayi.
Salah satu kasus kesehatan yang masih banyak terjadi di Indonesia
adalah persalinan dengan pertolongan oleh dukun bayi. Kenyataannya, hampir
semua masyarakat Indonesia baik itu yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan
lebih senang ditolong oleh dukun.
Hal tersebut disebabkan oleh tradisi dan adat istiadat setempat. Dan
cara atau strategi untuk membangun cohesive network di antara para pemuka
setempat, masyarakat, dukun dan bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
maternal dan perinatal secara bersama-sama.
2. Rumusan
masalah
Adapun rumusan masalah yang di
bahas adalah :
1. Menjelaskan
perencanaan dalam proses pelayanan kebidanan
2. Menjelasakan
metode dalam proses organisasi pelayanan
kebidanan di rumah bersalin
3. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan
agar mahasiswi dapat menjelaskan teori-teori yang mendasari tentang manajemen
pelayanan kebidanan, khususnya dalam program asuhan sayang ibu.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
PERENCANAAN
A. Tujuan
1. Menurunkan
angka kematian ibu saat melahirkan serta
menurunkan angka kematian bayi
2. Meningkatkan
pengetahuan ibu atau kaum perempuan mengenai proses melahirkan yang sehat,
pemberian asi ekslusif dan perawatan bayi
3. Memantapkan
komitmen dan dukungan terhadap gerakan
sayang ibu
4. Meningkatkan
kepedulian dan dukungan sector terkait terhadap upaya-uapya penanggulangan
penyebab kematian ibu dan bayi secara terpadu
5. Meningkatkan
kepedulian dan peran serta institusi masyarkat dan swasta (LSM, organisasi
kemasyarakatan, organisasi profesi) dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
dan evaluasi dalam pemgumpulan data bersalin ditingkat kelurahan atau kecamatan
6. Meningkatkan
fungsi dan peran institusi kesehatan baik pemerintah maupun swasta dalam
pelayanan kesehatan yang aman, ramah dan nyaman bagi ibu dan bayi
7. Meningkatkan
upaya masyrakat dalam mengubah budaya masyarakat yang merugikan kesehatan ibu
bersalin srta bayi yang dilahirkan
8. Meningkatkan
upaya pengembangan dana perawatan ibu bersalin serta perawatan bayi di rumah
bersalin.
B. Metode
1. Melibatkan
suami dan keluarga dalam proses melahirkan
2. Ikut
berperan serta dalam memberikan asuhan sayang ibu dalam proses melahirkan.
C. Sasaran
a) Langsung
-
Caten ( calon penganten)
-
Pasangan usia subur (PUS)
-
Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
meneteki, suami dan keluarga.
b) Tidak
langsung
-
Sector terkait
-
Institusi kesehatan
-
Institusi masyarakat
-
Tokoh masyarakat dan agama
-
Dan media massa
2. ORGANIZING
(ORGANISASI )
adalah : suatu proses dan rangkaian
kegiatan dalam pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota
kelompok pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka,
serta pemberian lingkungan dan fasilitas kerja yang kondusif.
a. Peran
organisasi profesi :
1. Sebagai
pemikir
2. Sebagai
pelaksana
3. Sebagai
fasilitator
Rumah Bersalin memiliki tenaga kerja
yang terdiri dari :
1. Dokter penanggung jawab
2. Dokter jaga
3. Manager
4. Bidan 6 orang
5. Cleaning service 2 orang ( merangkap menjadi penjaga malam)
1. Dokter penanggung jawab
2. Dokter jaga
3. Manager
4. Bidan 6 orang
5. Cleaning service 2 orang ( merangkap menjadi penjaga malam)
b.
Struktur Organisasi
Penanggung Jawab :
Ketua :
Wakil Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Bidang Medis :
Bidang Humas :
Bidang Pembangunan :
Bidang Pengembangan :
Bidang Perlengkapan :
Ketua :
Wakil Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Bidang Medis :
Bidang Humas :
Bidang Pembangunan :
Bidang Pengembangan :
Bidang Perlengkapan :
c.
Susunan Tugas Operasioal
1. Direktur
1. Direktur
a.
Bertugas sebagai pemimpin dari Rumah Bersalin tersebut,
agar segala macam kegiatan yang direncanakan dapat tercapai dan dapat mencapai
sasaran.
b.
Mengatur dan bertanggung jawab terhadap kinerja
bawahannya.
c.
Donatur tetap setiap acara yang diadakan Balai
Pengobatan
2.
Manager
a.
Menentukan dan mengatur pembagian tugas karyawan.
b.
Merumuskan pokok-pokok kebijaksanaan dalam bidang
produksi/pelayanan, pemasaran, dan keuangan.
c.
Bertanggung jawab dalam menyeleksi tenaga kerja yang
mau bekerja di RB
d.
Menjalin relasi dengan pihak lain dalam setiap kegiatan
yang dilakukan RB
e.
Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan RB
3.
Dokter Penanggung Jawab
a.
Bertanggung jawab atas semua kegiatan di Rumah
Bersalin
b.
Bertanggungjawab terhadap pelaksanan pengobatan
c.
Berperanserta melayani pasien dalam pengobatan
d.
Memberikan pelimpahan/penjelasan kerja pada bawahannya
(dr. Pelaksana)
e.
Melakukan kunjungan rumah ( home care)
4.
Dokter Pelaksana
a.
Melayani pasien sesuai tugas
b.
Memberikan konseling sesuai dengan permasalahan kesehatan
yang di alami pasien
c.
Bergantian sif dengan dr. Penanggung jawab dalam
bertugas
d.
Melakukan kunjungan rumah ( home care)
5.
Bidan Profesional
a.
Melakukan kunjungan rumah/homecar
b.
Melakukan asuhan kebidanan
c.
Mengontrol tindakan yang dilakukan oleh bidan
vokasional
d.
Mengatur pelaksanan kegiatan kebidanan di RB
e.
Bertanggung jawab atas pembukuan keuangan harian
f.
Bertugas setiap hari untuk menerima
pasien/administrasi
g.
Memberikan obat kepada pasien berdasarkan resep dokter
h.
Melakukan tindakan kebidanan pada pasien
i.
Melakukan kunjungan rumah bersama bidan profesonal/dokter
bila di perlukan
6.
Cleaning service
a.
Sebagai tenaga yang memberikan kenyamanan dengan
menjamin kebersihan ruangan Balai pengobatan
b.
Membersihkan peralatan dan ruangan di RB
c.
Sebagai penjaga malam RB
D. ACTUATING
( PENGGERAKAN )
adalah : melakukan tindakan asuhan sayang ibu, agar ibu
merasa nyaman dalam proses melahirkan dan
agar ibu tidak trauma dalam proses melahirkan berikutnya dan memberikan
asuhan senyaman mungkin kepada ibu.
E. CONTROLING
(PENGAWASAN )
adalah : mengawasi kegiatan yang telah di rencanakan, berjalan baik atau
tidak sehingga kita mengetahui asuhan yang telah di berikan sudah efektif atau
belum dan bisa mengetahiu kekurangan dan kelemahan dalam memberikan asuhan.
a. Menetapkan
standar dan mengadakan Penilaian
Standar
Pelayanan Kebidanan
1.
Standar I (Falsafah dan Tujuan)
Pengelolaan
pelayanan kebidanan memiliki visi dan misi, filosofi, dan dasar tujuan
pelayanan serta organisasi pelayanan sebagaiu dasar untuk melaksanakan tugas
pelayanan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas pelayanan yang fektif dan
efisen. [4]
Definisi
operasional:
a.
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, dan
filosofi pelayanan kebidanan yang mengacu pada visi, misi, dan filosofi
masing-masing.
b.
Ada bagian struktur organisasi yang menggambarkan
garis komando, fungsi, an jantung jawab serta kewenangan dalam pelayanan
kebidanan dan hubungan dengan unit lain dan disahkan oleh pimpinan
c.
Ada bukti tertulis untuk setiap tenaga yang ada pada
organisasi yang disahkan oleh pimpinan
d.
Ada bukti tertulis tentang persyaratan tenaga yang
menduduki jabatan pada organisasi yang disahkan oleh pimpinan
2.
Standar II (Administrasi dan Pengelolaan)
Pengelolaan
pelayanan kebidanan memiliki pedoman pengelolaan pelayanan yang kondusif yang
memungkinkan terjadinya praktik pelayanan kebidanan akurat.
Definisi
operasional
a.
Ada pedoman pengelolaan pelayanan yang mencerminkan
mekanisme kerja unit pelayanan tersebut yang disahkan oleh pimpinan
b.
Ada standar pelayanan yang dibuat mengacu pada pedoman
standar alat, ruangan, standar keterangan ketenangan yang telah disahkan oleh
pimpinan.
c.
Ada prosedur tetap untuk setiap jenis/kegiatan
kebidanan yang disahkan oleh pimpinan
d.
Ada rencana/ program kerja di setiap institusi
pengelolaan mengacu ke institusi induk.
3.
Standar III (Staf dan Pimpinan)
Pengelolaan
pelayanan kebidanan mempunyai program pengelolaan sumber daya manusai (SDM)
agar pelayanan kebidanan berjalan efektif dan efisien.
Definisi
oerasional.
a.
Ada program kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan
b.
Mempunyai jadwal pengaturan kerja harian
c.
Ada jadwal dinas yang menggambarkan kemampuan
tiap-tiap per unit yang menduduki tanggung jawab dan kemampuan yang dimiliki
oleh bidan.
4.
Standar IV (Fasilitas dan Peralatan
Tersdia
sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian pelayanan kebidanan sesuai
dengan tugas dan fungsi institusi pelayanan.
Definisi
operasional
a.
Tersedia peralatan yang sesuai dengan standar dan ada
mekanisme keterlibatan bidan dalam perecanaan dan pengembangan sarana dan
prasarana
b.
Ada buku inventaris peralatan yang mencerminkan jumlah
kualitas barang.
c.
Ada pelatihan khusus untuk bidan tenatang penggunaan
alat tertentu
d.
Ada prosedur
permintaan dan penghapusan alat
5.
Standar V (Kebajaksanaan dan Prosdur
Pengelola
pelayanan kebidanan memiliki kebijakan dalam penyelenggaraan dan pembinaan
pegawai menuju pelayanan yang berkualitas.
Definisi
oerasional.
a.
Adanya kebijaksaan tertulis tenatang prosedur
pelaksaan dan standar pelayanan yang disahkan oleh pimpinan
b.
Ada prosedur personalia
c.
Ada prosedur
pembinaan pegawai
6.
Standar VI (Pengembangan Staf dan Program Pendidikan)
Pengelola
pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan
pendidikan, susuai dengan kebutuhan pelayanan.
Definisi
operasional
a.
Ada program pembinaan staf dan program pendidikan secara
berkesinambungan
b.
Ada program pelatihan dan orientasi
7.
Standar VII (Standar Asuhan)
Pengelola
pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/ manajemen kebidanan yang
diterapkan sebagai pedoman dalam memberi pelayanan kepada pasien.
Definisi
oerasional.
a.
Ada standar manajemen kebidanan sebagai pedoman dalam
memberikan pelayana kebdianan
b.
Ada format
manajemen kebidanan yang tedaftar pada caatan medic
c.
Ada
pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien
d.
Ada
diagnosis kebidanan
e.
Ada rencana asuahan kebidanan
f.
Ada dokumen tertulis tentang tidnakan kebidanan
g.
Ada evaluasi dalam meberi asuhan kebidanan
h.
Ada
dokumnetasi untuk kegiatan manajemen kebidanan
8.
VIII (Evaluasi dan Pengendalian Mutu)
Pengelola
pelayanan kebidanan memiliki program dan pelaksaan evaluasi dan pengendalian
mutu pelayanan kebidanan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Definisi
oerasional.
a.
Ada program atau rencana tertulis peningkatan mutu
pelayanan kebidanan
b.
Ada program atau rencan tertulis untuk melakukan
penilaian terhadap standar asuhan kebidanan
c.
Ada bukti tertulis tentang pelaksaan evaluasi
pelayanan dan rencana tindak lanjut
d.
Adala
laporan hasil evaluasi
F.
EVALUASI
Adalah :Indikator keberhasilan sebelum
dan sesudah evaluasi. Semakin dan mantapnya peranan organisasi masyarakat dalam
GSI khususnya masa persalinan. GSIBA adalah susatu gerakan yang dilaksanakan
oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah untuk peningkatan perbaikan
kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak
terhadap upaya penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas
serta penurunan angka kematian bayi.
Gerakan Sayang Ibu dan Anak perlu dilakukan
karena :
1. ASumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
sangat menentukan keberhasilan suatu pembangunan.
2.
Pembentukan kualitas SDM yang
berkualitas ditentukan dari janin dalam kandungan, karena perkembangan otak
terjadi selama hamil sampai dengan anak usia 5 tahun.
3.
Oleh karena itu peningkatan kesehatan
dan kesejahteraan ibu dan anak merupakan faktor paling strategis untuk
meningkatkan mutu SDM.
RUANG LINGKUP GERAKAN SAYANG IBU
1.
Meningkatkan kualitas hidup perempuan
dan anak melalui upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi
2.
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku suami istri dan masyarakat mengenai hak-hak Reproduksi dan Kesehatan
Reproduksi
3.
Menghilagkan hambatan-hambatan yang
mempengaruhi upaya peningkatan kualitas hidup perempuan.
STRATEGI GERAKAN SAYANG IBU
Melalui pendekatan
kemasyrakatan yang di kembangkan dalam bentuk:
1. Desentralisasi
2. Kemandirian
3. Keluarga
4. Kemitraaan
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN GERAKAN SAYANG IBU
Melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi
masalah
2. Penentuan
masalah
3. Penentuan
tujuan
4. Pengembangan
alternative pemecahan masalah
5. Penentuan
rencana operasional
Terdiri dari :
1. Langkah
kegiatan (jadwal kegitan)
2. Tenaga
pelaksana
3. Dukungan
dana dan saran
4. Monitoring
dan pelaporan
5. Evaluasi
dan kegiatan
PELAKSANAN KEGIATAN GERAKAN SAYANG IBU
Unsur operasional
1. Kegiatan
advokasi dan KIE
2. Pengembangan
pesan advokasi dan KIE GSI
3. Pemberdayaan
dalam keluarga, masyarakat dan tempat pelayanan kesehatan
4. Memadukan
kegiatan GSI, pondok bersalin dan posyandu
Unsur pendukung
1. Orientasi
dan penelitian
2. Pendataan,
pemantauan, pemetaan bumil, bulin,bufas dan bayi
3. Pengembangan
tata cara rujukan
4. Mendukung
upaya peningkatan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
5. Peningkatan
peran bidan
Tugas pokok satuan gerakan asuhan sayang ibu:
1. Menyusun
rencan kerja dalam rangka menurunkan AKI dan AKB serta mengumpulkan dana untuk
ambulance dan kecamatan dan tabulin
2. Advokasi
kepada TOMA, TOGA dan TOPOL dapat mendukung GSI wilayah tersebut
3. Penyuluhan
kepada keluarga serta bumil, bulin, bufas dan ibu yang mempunyai bayi di
masyarakat.
4. Mengumpulkan
data informasi bumil, bulin, bufas dan bayi yang dilakukan
5. Memberikan
tanda pada bumil beresiko tinggi untuk kemudian dipantau dan di informasikan ke
bidan puskesmas
6.
Membantu merujuk
Memantau
keberhasilan gerakan sayang ibu (GSI )
Beberapa hal yang perlu
di pantau untuk melihat keberhasilan pelaksanaan GSI antara lain :
1. Sektoral
terkait yang berperan aktif dalam egiatan operasional
2. Setiap
persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
3. Kecamatan
dan kelurahan dapat melaksanaan dapat melaksanakan kegiatan KIE dengan baik
4. Kecamatan
dan kelurahan dapat melakukan dengan baik.
INDIKATOR KEBERHASILAN SEBELUM DAN SESUDAH GSI ( GERAKAN
SAYANG IBU )
1. Meningkatkan
dan mantapnya masyarakat menjadi kader KIE GSI
2. Mendata
ibu hamil dalam lingkungannya termasuk data mengenai : jumlah ibu hamil
3. Umur
kehamilan, riwayat kehamilan, persalinan dan rencana persalinan mengenai
kehamilan yang beresiko dan rencana tindak lanjutnya
4. Menyampaikan
data –data yang di dapatkan ke petugas GSI setempat
5. Menumbuhkan
ide –ide baru dari masyarakat
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rumah Sakit Sayang Bayi adalah
program yang sangat penting dan tepat dalam upaya penurunan angka kematian bayi
di Indonesia. Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
individu, tempat kelahiran dan merupakan dimulainya suatu kehidupan. Pelayanan
di rumah sakit memegang peran dalam keberhasilan ibu menyusui eksklusif selama
6 bulan. Sepuluh langkah keberhasilan menyusui, diharapkan dapat membantu bayi
mendapatkan hak nya yaitu menyusui segera setelah lahir. Edukasi sebelum
kelahiran sangat penting agar masyarakat mengetahui keuntungan pemberian ASI
dan apa yang sebaiknya dilakukan setelah kelahiran agar ibu sukses
menyusui eksklusif.
3.2 SARAN
Penulis mengharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan untuk
mengetahui tentang organisasi
pelayanan kebidanan, khususnya gerakan asuhan sayang ibu dalam proses
melahirkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Machfoeds,ircham,dkk, pendidikan kesehatan bagian dari promosi kesehatan.Fitrama
.yogyakarta.2007.hal 78:106
mellani,niken,dkk.2009.kebidanan.komunitas.yogyakarta:fitramaya
http://www.bidanshop.blogspot.com.diakses
tanggal 22oktober 2013
http://midwiferyarticle.blogspot.com.diakses
tanggal 22 oktober 2013
This is a very useful post, thanks for writing it. Keep writing and keep up the spirit. And may we always got the best guide in life.
ReplyDelete