Friday, January 10, 2014

makalah organisasi dan manajemen

http://www.ziddu.com/download/23533413/

MAKALAH ORGANISASI DAN MANAJEMEN
MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN DI RUMAH BERSALIN


OLEH KELOMPOK V :
1.      LETIA
2.      FEBRIA SAFANI
3.      NORA PUSPITA SARI
4.      RIA DESMAYANTI
5.      RINI FEBRIANI
6.      YOLIANI FITRI



DOSEN PEMBIMBING : HASPITA RIZKI SH, M, Keb





PRODI DIII KEBIDANAN PADANG
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2013

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...
Puji dan syukur selalu dilimpahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, baik berupa kesehatan dan kesempatan sehingga saya bisa menyelesaikan tugas mata kuliah “ Organisasi mutu layanan kebidanan” ini tepat pada waktunya. Selanjutnya, tidak lupa pula shalawat dan salam untuk junjungan Nabi Muhammad SAW.
Terimakasih juga pemakalah ucapkan untuk dosen pembimbing mata kuliah Organisasi Mutu Layanan Kebidanan  Haspita rizki SH, M Keb dan semua pihak yang membantu penyelesaian makalah ini. Makalah yang berjudul ini dibuat dengan berbagai rujukan bacaan seperti buku dan jurnal yang didapat dari internet.
Tidak ada gading yang tak retak, pemakalah mengharapkan kritik  dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini di masa mendatang.




Padang,  23 september  2013                


         Pemakalah                        









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................ 1
C.     Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Perencanaan................................................................................. 2
B.     Organisasi ................................................................................... 3
C.     Penggerakan …………………………………………………….3
D.    Pegawasan……………………………………………………….4
E.     Evaluasi…………………………………………………………4

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................ 13
B.     Saran.......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang
Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Untuk mencapai program asuhan sayang ibu diperlukan manajemen pelayanan   kebidanan yang terstruktur.
Upaya meminimalisasi dan menurunkan tingkat kematian ibu hamil, bayi dan balita maka semua persalinan yang ditangani oleh dukun bayi harus beralih ditangani oleh bidan. Kecuali hal-hal yang berhubungan dengan adat dan kebiasaan setempat dengan menjalin hubungan antara dukun dan bidan, tetapi kemitraan yang berjalan saat ini masih dalam batas pemaknaan transfer ilmu pengetahuan, serta masih dalam bentuk pembinaan cara-cara persalinan yang higienis kepada dukun bayi.
Salah satu kasus kesehatan yang masih banyak terjadi di Indonesia adalah persalinan dengan pertolongan oleh dukun bayi. Kenyataannya, hampir semua masyarakat Indonesia baik itu yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan lebih senang ditolong oleh dukun.
Hal tersebut disebabkan oleh tradisi dan adat istiadat setempat. Dan cara atau strategi untuk membangun cohesive network di antara para pemuka setempat, masyarakat, dukun dan bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan maternal dan perinatal secara bersama-sama.

2.      Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang di bahas adalah :
1.      Menjelaskan perencanaan dalam proses pelayanan kebidanan
2.      Menjelasakan metode dalam proses organisasi  pelayanan kebidanan di rumah bersalin

3.      Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswi dapat menjelaskan teori-teori yang mendasari tentang manajemen pelayanan kebidanan, khususnya dalam program asuhan sayang ibu.




























BAB II
PEMBAHASAN

1.      PERENCANAAN
A.    Tujuan
1.      Menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan  serta menurunkan angka kematian bayi
2.      Meningkatkan pengetahuan ibu atau kaum perempuan mengenai proses melahirkan yang sehat, pemberian asi ekslusif dan perawatan bayi
3.      Memantapkan komitmen dan dukungan terhadap gerakan  sayang ibu
4.      Meningkatkan kepedulian dan dukungan sector terkait terhadap upaya-uapya penanggulangan penyebab kematian ibu dan bayi secara terpadu
5.      Meningkatkan kepedulian dan peran serta institusi masyarkat dan swasta (LSM, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi) dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dalam pemgumpulan data bersalin ditingkat kelurahan atau kecamatan
6.      Meningkatkan fungsi dan peran institusi kesehatan baik pemerintah maupun swasta dalam pelayanan kesehatan yang aman, ramah dan nyaman bagi ibu dan bayi
7.      Meningkatkan upaya masyrakat dalam mengubah budaya masyarakat yang merugikan kesehatan ibu bersalin srta bayi yang dilahirkan
8.      Meningkatkan upaya pengembangan dana perawatan ibu bersalin serta perawatan bayi di rumah bersalin.

B.     Metode
1.      Melibatkan suami dan keluarga dalam proses melahirkan
2.      Ikut berperan serta dalam memberikan asuhan sayang ibu dalam proses melahirkan.
C.       Sasaran
a)      Langsung
-          Caten ( calon penganten)
-          Pasangan usia subur (PUS)
-          Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, suami dan keluarga.
b)      Tidak langsung
-          Sector terkait
-          Institusi kesehatan
-          Institusi masyarakat
-          Tokoh masyarakat dan agama
-          Dan media massa

2.      ORGANIZING (ORGANISASI )
adalah : suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka, serta pemberian lingkungan dan fasilitas kerja yang kondusif.
a.       Peran organisasi profesi :
1.      Sebagai pemikir
2.      Sebagai pelaksana
3.      Sebagai fasilitator
Rumah Bersalin memiliki tenaga kerja yang terdiri dari :
1. Dokter penanggung jawab
2. Dokter jaga
3. Manager
4. Bidan 6 orang
5. Cleaning service 2 orang ( merangkap menjadi penjaga malam)




b.      Struktur Organisasi
Penanggung Jawab                       :
Ketua                                            :
Wakil Ketua                                  :
Sekretaris                                      :
Bendahara                                     :
Bidang Medis                               :
Bidang Humas                              :                                                 
Bidang Pembangunan                   :                                                 
Bidang Pengembangan                 :
Bidang Perlengkapan                    :

c.       Susunan Tugas Operasioal
1. Direktur
a.       Bertugas sebagai pemimpin dari Rumah Bersalin tersebut, agar segala macam kegiatan yang direncanakan dapat tercapai dan dapat mencapai sasaran.
b.      Mengatur dan bertanggung jawab terhadap kinerja bawahannya.
c.       Donatur tetap setiap acara yang diadakan Balai Pengobatan
2.      Manager
a.       Menentukan dan mengatur pembagian tugas karyawan.
b.      Merumuskan pokok-pokok kebijaksanaan dalam bidang produksi/pelayanan, pemasaran, dan keuangan.
c.       Bertanggung jawab dalam menyeleksi tenaga kerja yang mau bekerja di RB
d.      Menjalin relasi dengan pihak lain dalam setiap kegiatan yang dilakukan RB
e.       Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan RB
3.      Dokter Penanggung Jawab
a.       Bertanggung jawab atas semua kegiatan di Rumah Bersalin
b.      Bertanggungjawab terhadap pelaksanan pengobatan
c.       Berperanserta melayani pasien dalam pengobatan
d.      Memberikan pelimpahan/penjelasan kerja pada bawahannya (dr. Pelaksana)
e.       Melakukan kunjungan rumah ( home care)
4.      Dokter Pelaksana
a.       Melayani pasien sesuai tugas
b.      Memberikan konseling sesuai dengan permasalahan kesehatan yang di alami pasien
c.       Bergantian sif dengan dr. Penanggung jawab dalam bertugas
d.      Melakukan kunjungan rumah ( home care)
5.      Bidan Profesional
a.       Melakukan kunjungan rumah/homecar
b.      Melakukan asuhan kebidanan
c.       Mengontrol tindakan yang dilakukan oleh bidan vokasional
d.      Mengatur pelaksanan kegiatan kebidanan di RB
e.       Bertanggung jawab atas pembukuan keuangan harian
f.       Bertugas setiap hari untuk menerima pasien/administrasi
g.      Memberikan obat kepada pasien berdasarkan resep dokter
h.      Melakukan tindakan kebidanan pada pasien
i.        Melakukan kunjungan rumah bersama bidan profesonal/dokter bila di perlukan
6.      Cleaning service
a.       Sebagai tenaga yang memberikan kenyamanan dengan menjamin kebersihan ruangan Balai pengobatan
b.      Membersihkan peralatan dan ruangan di RB
c.       Sebagai penjaga malam RB

D.    ACTUATING ( PENGGERAKAN )
adalah :  melakukan tindakan asuhan sayang ibu, agar ibu merasa nyaman dalam proses melahirkan dan  agar ibu tidak trauma dalam proses melahirkan berikutnya dan memberikan asuhan senyaman mungkin kepada ibu.
E.     CONTROLING (PENGAWASAN )
adalah : mengawasi kegiatan  yang telah di rencanakan, berjalan baik atau tidak sehingga kita mengetahui asuhan yang telah di berikan sudah efektif atau belum dan bisa mengetahiu kekurangan dan kelemahan dalam memberikan asuhan.

a.       Menetapkan standar dan mengadakan Penilaian
Standar Pelayanan Kebidanan
1.      Standar I (Falsafah dan Tujuan)
Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki visi dan misi, filosofi, dan dasar tujuan pelayanan serta organisasi pelayanan sebagaiu dasar untuk melaksanakan tugas pelayanan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas pelayanan yang fektif dan efisen. [4]
Definisi operasional:
a.       Pengelola pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, dan filosofi pelayanan kebidanan yang mengacu pada visi, misi, dan filosofi masing-masing.
b.      Ada bagian struktur organisasi yang menggambarkan garis komando, fungsi, an jantung jawab serta kewenangan dalam pelayanan kebidanan dan hubungan dengan unit lain dan disahkan oleh pimpinan
c.       Ada bukti tertulis untuk setiap tenaga yang ada pada organisasi yang disahkan oleh pimpinan
d.      Ada bukti tertulis tentang persyaratan tenaga yang menduduki jabatan pada organisasi yang disahkan oleh pimpinan

2.      Standar II (Administrasi dan Pengelolaan)
Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki pedoman pengelolaan pelayanan yang kondusif yang memungkinkan terjadinya praktik pelayanan kebidanan akurat.
Definisi operasional
a.       Ada pedoman pengelolaan pelayanan yang mencerminkan mekanisme kerja unit pelayanan tersebut yang disahkan oleh pimpinan
b.      Ada standar pelayanan yang dibuat mengacu pada pedoman standar alat, ruangan, standar keterangan ketenangan yang telah disahkan oleh pimpinan.
c.       Ada prosedur tetap untuk setiap jenis/kegiatan kebidanan yang disahkan oleh pimpinan
d.      Ada rencana/ program kerja di setiap institusi pengelolaan mengacu ke institusi induk.

3.      Standar III (Staf dan Pimpinan)
Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai program pengelolaan sumber daya manusai (SDM) agar pelayanan kebidanan berjalan efektif dan efisien.
Definisi oerasional.
a.       Ada program kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan
b.      Mempunyai jadwal pengaturan kerja harian
c.       Ada jadwal dinas yang menggambarkan kemampuan tiap-tiap per unit yang menduduki tanggung jawab dan kemampuan yang dimiliki oleh bidan.

4.      Standar IV (Fasilitas dan Peralatan
Tersdia sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian pelayanan kebidanan sesuai dengan tugas dan fungsi institusi pelayanan.
Definisi operasional
a.       Tersedia peralatan yang sesuai dengan standar dan ada mekanisme keterlibatan bidan dalam perecanaan dan pengembangan sarana dan prasarana
b.      Ada buku inventaris peralatan yang mencerminkan jumlah kualitas barang.
c.       Ada pelatihan khusus untuk bidan tenatang penggunaan alat tertentu
d.       Ada prosedur permintaan dan penghapusan alat

5.      Standar V (Kebajaksanaan dan Prosdur
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki kebijakan dalam penyelenggaraan dan pembinaan pegawai menuju pelayanan yang berkualitas.
Definisi oerasional.
a.       Adanya kebijaksaan tertulis tenatang prosedur pelaksaan dan standar pelayanan yang disahkan oleh pimpinan
b.      Ada prosedur personalia
c.        Ada prosedur pembinaan pegawai

6.      Standar VI (Pengembangan Staf dan Program Pendidikan)
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan pendidikan, susuai dengan kebutuhan pelayanan.
Definisi operasional
a.       Ada program pembinaan staf dan program pendidikan secara berkesinambungan
b.      Ada program pelatihan dan orientasi

7.      Standar VII (Standar Asuhan)
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/ manajemen kebidanan yang diterapkan sebagai pedoman dalam memberi pelayanan kepada pasien.
Definisi oerasional.
a.       Ada standar manajemen kebidanan sebagai pedoman dalam memberikan pelayana kebdianan
b.       Ada format manajemen kebidanan yang tedaftar pada caatan medic
c.        Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien
d.       Ada diagnosis kebidanan
e.       Ada rencana asuahan kebidanan
f.       Ada dokumen tertulis tentang tidnakan kebidanan
g.      Ada evaluasi dalam meberi asuhan kebidanan
h.       Ada dokumnetasi untuk kegiatan manajemen kebidanan

8.      VIII (Evaluasi dan Pengendalian Mutu)
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan pelaksaan evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Definisi oerasional.
a.       Ada program atau rencana tertulis peningkatan mutu pelayanan kebidanan
b.      Ada program atau rencan tertulis untuk melakukan penilaian terhadap standar asuhan kebidanan
c.       Ada bukti tertulis tentang pelaksaan evaluasi pelayanan dan rencana tindak lanjut
d.       Adala laporan hasil evaluasi

F.      EVALUASI
Adalah :Indikator keberhasilan sebelum dan sesudah evaluasi. Semakin dan mantapnya peranan organisasi masyarakat dalam GSI khususnya masa persalinan. GSIBA adalah susatu gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah untuk peningkatan perbaikan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta penurunan angka kematian bayi.
Gerakan Sayang Ibu dan Anak perlu dilakukan karena :
1.       ASumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan suatu pembangunan.
2.         Pembentukan kualitas SDM yang berkualitas ditentukan dari janin dalam kandungan, karena perkembangan otak terjadi selama hamil sampai dengan anak usia 5 tahun.
3.         Oleh karena itu peningkatan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak merupakan faktor paling strategis untuk meningkatkan mutu SDM.

RUANG LINGKUP GERAKAN SAYANG IBU
1.      Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak melalui upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi
2.      Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku suami istri dan masyarakat mengenai hak-hak Reproduksi dan Kesehatan Reproduksi
3.      Menghilagkan hambatan-hambatan yang mempengaruhi upaya peningkatan kualitas hidup perempuan.

STRATEGI GERAKAN SAYANG IBU
Melalui pendekatan kemasyrakatan yang di kembangkan dalam bentuk:
1.      Desentralisasi
2.      Kemandirian
3.      Keluarga
4.      Kemitraaan

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN GERAKAN SAYANG IBU
Melalui langkah- langkah sebagai berikut:
1.      Identifikasi masalah
2.      Penentuan masalah
3.      Penentuan tujuan
4.      Pengembangan alternative pemecahan masalah
5.      Penentuan rencana operasional



Terdiri dari :
1.      Langkah kegiatan (jadwal kegitan)
2.      Tenaga pelaksana
3.      Dukungan dana dan saran
4.      Monitoring dan pelaporan
5.      Evaluasi dan kegiatan

PELAKSANAN KEGIATAN GERAKAN SAYANG IBU
Unsur operasional
1.      Kegiatan advokasi dan KIE
2.      Pengembangan pesan advokasi dan KIE GSI
3.      Pemberdayaan dalam keluarga, masyarakat dan tempat pelayanan kesehatan
4.      Memadukan kegiatan GSI, pondok bersalin dan posyandu

Unsur  pendukung
1.      Orientasi dan penelitian
2.      Pendataan, pemantauan, pemetaan bumil, bulin,bufas dan bayi
3.      Pengembangan tata cara rujukan
4.      Mendukung upaya peningkatan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
5.      Peningkatan peran bidan

Tugas pokok satuan gerakan asuhan sayang ibu:
1.      Menyusun rencan kerja dalam rangka menurunkan AKI dan AKB serta mengumpulkan dana untuk ambulance dan kecamatan dan tabulin
2.      Advokasi kepada TOMA, TOGA dan TOPOL dapat mendukung GSI wilayah tersebut
3.      Penyuluhan kepada keluarga serta bumil, bulin, bufas dan ibu yang mempunyai bayi di masyarakat.
4.      Mengumpulkan data informasi bumil, bulin, bufas dan bayi yang dilakukan
5.      Memberikan tanda pada bumil beresiko tinggi untuk kemudian dipantau dan di informasikan ke bidan puskesmas
6.           Membantu merujuk

Memantau  keberhasilan gerakan sayang ibu (GSI )
Beberapa hal yang perlu di pantau untuk melihat keberhasilan pelaksanaan GSI antara lain :
1.      Sektoral terkait yang berperan aktif dalam egiatan operasional
2.       Setiap persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
3.      Kecamatan dan kelurahan dapat melaksanaan dapat melaksanakan kegiatan KIE dengan baik
4.      Kecamatan dan kelurahan dapat melakukan dengan baik.

INDIKATOR KEBERHASILAN SEBELUM DAN SESUDAH GSI ( GERAKAN SAYANG IBU )
1.      Meningkatkan dan mantapnya masyarakat menjadi kader KIE GSI
2.      Mendata ibu hamil dalam lingkungannya termasuk data mengenai : jumlah ibu hamil
3.      Umur kehamilan, riwayat kehamilan, persalinan dan rencana persalinan mengenai kehamilan yang beresiko dan rencana tindak lanjutnya 
4.      Menyampaikan data –data yang di dapatkan ke petugas GSI setempat
5.      Menumbuhkan ide –ide baru dari masyarakat










BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Rumah Sakit Sayang Bayi adalah program yang sangat penting dan tepat dalam upaya penurunan angka kematian bayi di Indonesia.  Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan individu, tempat kelahiran dan merupakan dimulainya suatu kehidupan. Pelayanan di rumah sakit memegang peran dalam keberhasilan ibu menyusui eksklusif selama 6 bulan. Sepuluh langkah keberhasilan menyusui, diharapkan dapat membantu bayi mendapatkan hak nya yaitu menyusui segera setelah lahir. Edukasi sebelum kelahiran sangat penting agar masyarakat mengetahui keuntungan pemberian ASI dan apa yang sebaiknya dilakukan setelah kelahiran agar ibu sukses  menyusui eksklusif.

3.2  SARAN
Penulis mengharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan untuk mengetahui tentang organisasi pelayanan kebidanan, khususnya gerakan asuhan sayang ibu dalam proses melahirkan.
  
  

DAFTAR PUSTAKA


Machfoeds,ircham,dkk, pendidikan kesehatan  bagian dari promosi kesehatan.Fitrama .yogyakarta.2007.hal 78:106
mellani,niken,dkk.2009.kebidanan.komunitas.yogyakarta:fitramaya


.docx.htmlMAKALAHORGANISASIDANMANAJEMEN